KODEMIMPI - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengendarai tank tempur baru untuk unjuk kekuatan terbaru mereka dalam demonstrasi militer.
Hal itu ia lakukan ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan latihan bersama. Demikian laporan kantor berita negara Korea Utara KCNA pada Kamis (14/3/2024).
Kim menyatakan kepuasannya bahwa tank tempur utama jenis baru ini berhasil menunjukkan kekuatan serangannya dalam pertunjukan pertama pada Rabu (13/3/2024).
"Latihan tempur ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis," katanya, dikutip dari Reuters.
"Dengan cepat melewati berbagai situasi pertempuran terburuk, tank-tank berat menyerang sasaran secara bersamaan dengan serangan yang kuat dan menerobos garis pertahanan yang kuat dengan kemampuan manuver tinggi," kata laporan itu.
Divisi Tank ke-105, yang dinyatakan sebagai pemenang latihan pertempuran tersebut, adalah unit yang menduduki ibu kota Korea Selatan, Seoul, selama Perang Korea, kata KCNA.
Kim didampingi oleh para pejabat senior termasuk Menteri Pertahanan Kang Sun Nam turut hadir pada acara tersebut.
Dalam sebuah foto yang diterbitkan oleh KCNA, Kim Jong Un terlihat dengan kepala mengintip keluar dari sebuah tank ketika media pemerintah melaporkan bahwa dia sendiri yang mengemudikan tank tersebut.
Sementara itu, foto-foto lain menunjukkan Kim mengenakan jaket kulit dan dikelilingi pasukan, serta tank berbendera Korea Utara yang meledakkan amunisi di sebuah lapangan.
Latihan perang ini terjadi ketika latihan tahunan gabungan yang melibatkan Korea Selatan dan AS berakhir pada hari Kamis.
Latihan tersebut, yang dikenal sebagai latihan Freedom Shield, adalah yang pertama dilakukan sejak Pyongyang membatalkan pakta militer antar-Korea pada tahun 2018 yang bertujuan untuk meredakan ketegangan pada bulan November.
Sebagai bagian dari latihan tersebut, tentara Korea Selatan mengatakan pasukan gabungan telah melakukan latihan tembak gabungan di sebuah pangkalan pelatihan di kota Pocheon dalam seminggu terakhir.
Korea Utara telah lama mengutuk latihan militer tersebut sebagai latihan perang, sementara Seoul menggambarkan latihan tersebut sebagai murni pertahanan.
Kemunculan Kim dalam demonstrasi tersebut terjadi setelah ia memandu latihan penembakan artileri yang dilakukan oleh Tentara Rakyat Korea, kekuatan militer negara tersebut.
Latihan tersebut melibatkan unit-unit di dekat perbatasan yang berada dalam jangkauan tembak ke ibu kota Korea Selatan.