Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari berbagai kalangan. Tak hanya orang tua, kopi juga banyak disukai oleh anak-anak muda karena memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Mengonsumsi kopi dapat membuat kita terjaga ataupun menekan nafsu makan. Lantas, apa yang akan terjadi jika kita terlalu sering mengonsumsi kopi setiap harinya? Adakah efek negatif yang muncul?
Berikut di antaranya: 1. Dapat meningkatkan risiko penyakit kolesterol Karena kopi tidak mengandung kolesterol apa pun, Anda mungkin berpikir kopi tidak berpengaruh pada kadar kolesterol selama Anda tidak mengonsumsi krimer berlemak. Namun hal itu tidak sepenuhnya benar. "Lemak dalam biji kopi, terutama dalam minyak seperti kafestol dan kahweol, dapat berkontribusi pada peningkatan kolesterol, terutama LDL atau kolesterol jahat," kata Kylene Bogden, salah satu pendiri FWDfuel. Dikenal sebagai diterpen, zat berminyak dalam kopi ini dapat melumpuhkan kemampuan alami tubuh Anda untuk memproses dan menghilangkan kolesterol. Diterpen lebih banyak terdapat pada kopi tanpa filter dibanding kopi yang disaring.
- Meningkatkan tekanan darah Kafein memiliki efek vasokonstriksi yaitu dapat menyempitkan pembuluh darah. Oleh karena itu, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dalam 30 menit pertama setelah konsumsi. Ada satu hipotesis menyatakan bahwa kafein dapat memblokir hormon yang memperlebar arteri Anda. Teori lain adalah bahwa stimulan meningkatkan adrenalin, yang akan secara otomatis meningkatkan tekanan di arteri.
Namun jika Anda seorang peminum kopi biasa, Anda dapat membangun toleransi terhadap efek peningkatan tekanan darah dari kafein.
Meningkatkan kesehatan jantung Ketika kopi dikonsumsi dalam jumlah sedang hingga maksimal empat cangkir sehari, pada kebanyakan orang sehat takaran ini akan memiliki banyak manfaat kardioprotektif. Menurut studi Circulation: Heart Failure Februari 2021, minum setidaknya satu cangkir kopi berkafein sehari dikaitkan dengan insiden gagal jantung yang lebih rendah. Hal ini lantaran kopi mengandung polifenol yang kuat. Senyawa nabati ini bertindak sebagai antioksidan dan membantu mengurangi kerusakan sel. Biji kopi juga kaya akan magnesium, potasium, dan niasin, yang semuanya diperlukan untuk kesehatan jantung. Namun, dalam satu studi yang melibatkan lebih dari setengah juta orang, minum kopi tanpa filter dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung atau stroke.
Mendukung kesehatan otak Kafein mengikat reseptor di otak untuk memblokir kelelahan dan meningkatkan fungsi kognitif dan kesejahteraan. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Kopi juga dapat mendukung kesehatan mental dan meningkatkan suasana hati yang positif. Berdasarkan penelitian Juli 2014 di The World Journal of Biological Psychiatry, peneliti mengamati bahwa minum 2 hingga 4 cangkir kopi berkafein terkait dengan penurunan 50 persen risiko bunuh diri dibandingkan dengan minum kopi tanpa kafein atau tanpa kopi sama sekali.
Mengalami ketergantungan kafein Bogden menyebutkan bahwa kafein mirip dengan obat sejenis nikotin atau alkohol. Semakin banyak yang Anda konsumsi, semakin tubuh Anda dapat mentolerir, dan semakin banyak yang Anda butuhkan untuk mencapai efek yang diinginkan. Apakah Anda mengembangkan ketergantungan atau tidak, sering kali berhubungan dengan genetika, usia, kebiasaan gaya hidup, tingkat aktivitas, kesehatan umum dan massa tubuh.
Menurunkan risiko penyakit kronis Masih dari sumber yang sama, biji kopi mengandung antioksidan penangkal penyakit. Polifenol dalam kopi dapat melindungi dari penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan alzheimer. Asupan kopi antara 2 hingga 5 cangkir per hari juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit parkinson, depresi dan kejadian kematian dini. Baca juga: Waspada, Ini Jenis, Gejala dan Penyebab Serangan Jantung yang Mengancam Jiwa
Bisa menyehatkan usus Kafein dapat membantu meningkatkan pergerakan usus Anda dengan meningkatkan motilitas usus dan mengurangi waktu yang dibutuhkan kotoran untuk bergerak melalui saluran GI Anda. Sebuah studi di Nutrients Mei 2020 menjelaskan polifenol dalam kopi bahkan dapat memengaruhi mikrobiota usus.
Dapat mengacaukan jam tidur Mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi berkafein sehari dapat menyebabkan kegugupan, jantung berdebar, kegelisahan dan insomnia. Beberapa orang sangat sensitif terhadap stimulan, bahkan dalam jumlah kecil, yang dapat memicu efek samping yang tidak diinginkan seperti gelisah dan sulit tidur.
Meningkatkan latihan dan kekuatan fisik Kopi bisa menjadi penambah energi alami. Karenanya, meminum secangkir kopi sebelum berolahraga dapat meningkatkan kekuatan dan performa lebih baik. "Kopi adalah salah satu alat bantu ergogenik paling alami dalam hal olahraga. Jika jumlah yang tepat dikonsumsi sekitar 30 hingga 60 menit sebelum latihan, kafein dapat meningkatkan aliran darah dan menurunkan tingkat aktivitas yang dirasakan," ujar Bogden.
Mengontrol nafsu makan Kopi juga bisa memengaruhi rasa lapar kita. Nyatanya, menyeruput secangkir kopi dapat menekan nafsu makan. Sebuah studi kecil pada bulan Juni 2012 di Journal of American College of Nutrition menyimpulkan bahwa kopi tanpa kafein dapat secara signifikan mengurangi rasa lapar dan meningkatkan hormon kenyang tertentu.